Mengenal Ida Dewa Agung Jambe di Hari Puputan Klungkung

Tanggal 28 April setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Puputan Klungkung. Adapun perang tersebut dipimpin oleh Raja Klungkung, I Dewa Agung Jambe beserta keluarga dan rakyatnya. Mereka bertempur habis-habisan atau disebut ‘puputan’, hingga Raja bersama pengikutnya gugur. Untuk menghargai jasa para Raja dan masyarakat Bali dibuatlah peringatan Hari Puputan Klungkung yang diperingati setiap tanggal 28 April. Lalu … Baca Selengkapnya

Mengenal Core Value ASN

BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Values ASN ini sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. Sedangkan #banggamelayanibangsa merupakan Employer Branding ASN jaman now yang melayani sepenuh hati. Core … Baca Selengkapnya

Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI Tahun 2024 di Kecamatan Nusa Penida

Pemerintah Kecamatan Nusa Penida menyelenggarakan kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa Bali (BBB) VI tahun 2024 pada hari Rabu, 21 Pebruari 2024 bertempat di Balai Desa Batununggul. Kegiatan dibuka oleh bapak Sekcam Nusa Penida Drs. I Nyoman Suarta, M.Si, dihadiri oleh Forum Koorinasi Pimpinan Kecamatan Nusa Penida, UPTD/Korwil, Para Perbekel, Penyuluh Bahasa Bali dan Penyuluh Agama … Baca Selengkapnya

Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024 Kecamatan Nusa Penida

Camat Nusa Penida menghadiri Rapat Pleno Terbuka Rekapitilasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Tahun 2024 Tingkat Kecamatan Nusa Penida pada hari Minggu, tanggal 18 Pebruari 2024. Rapat Pleno dilaksanakan di GOR Nusa Penida dibuka oleh Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kadek Muliastawan serta dihadiri oleh Komisioner KPU Klungkung Made Dwi Adnyana Putra, Komisioner Bawaslu Kabupaten … Baca Selengkapnya

Pelantikan BPD Masa Jabatan 2024-2030

Selasa, 6 Pebruari 2024, Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika melantik 138 orang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) masa jabatan 2024-2030 se-Kecamatan Nusa Penida. Pelantikan dan pengucapan sumpah/janji anggota BPD dilaksanakan di GOR Nusa Penida dihadiri langsung Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika bersama Ny Wiryani Jendrika dan didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, … Baca Selengkapnya

Cerita Menarik Terbentuknya Pasih Uug ( Broken Beach Legend )

Pada suatu hari hiduplah sekelompok masyarakat di desa Tlaga Sakti.
Pada musim hujan semua masyarakat hendak menanam jagung. Sebelum menanam jagung masyarakat di desa tlaga sakti membuat alat pelubang tanah dari kayu yang disebut sebagai penyujuk. Mereka bermaksud menggunakan akar kayu sebagai alas untuk meruncingkan penyujuk/alat pelubang tanah tersebut. Pada saat meruncingkan alat tersebut, tiba-tiba akar sebagai alas tersebut berdarah. Lalu masyarakat di desa Tlaga Sakti heran mengapa ada darah. Setelah mereka mengamati secara seksama, ternyata yang berdarah itu bukan akar,tetapi itu sesungguhnya ular besar dijadikan alas untuk meruncingkan alat pelubang tanah. Selanjutnya masyarakat di sana terus membunuh ular tersebut untuk dicari dagingnya. Setelah selesai memotong daging ular tersebut, beberapa dari masyarakat tersebut ditugaskan untuk memberikan daging ular tersebut kepada temannya yang ada di luar desa Tlaga Sakti itu. Lalu tiba-tiba datanglah seseorang dengan perawakan kerdil/ pendek dengan berbusana kuning tanpa mengenakan pakaian atas. Kemudian orang kerdil ajaib itu menanyakan apakah ada masyarakat di sini menemukan sapi saya?, tanya orang kerdil ajaib itu, yang dimaksud ‘sapi’ itu adalah ular yang telah dibunuh. Masyarakat Tlaga Sakti tersebut menjawab tidak menemukan sapi, tetapi menyatakan menemukan ular. Orang kerdil ajaib itu menduga bahwa masyarakat Tlaga Sakti tersebut telah mengambil sapinya. Lalu orang kerdil nan ajaib itu ingin membuktikan apakah benar masyarakat di sini tidak menemukan sapinya, yaitu dengan cara menancapkan sebatang lidi daun kelapa ke tanah. Selanjutnya orang kerdil itu menyuruh masyarakat Tlaga Sakti itu beramai-ramai mencabut lidi yang telah ditancapkannya itu. Jika mereka mampu mencabut lidi itu, berarti mereka benar mereka tidak menemukan sapinya. Jika tidak mampu mencabutnya berarti mereka telah
menemukannya.
Apa yang terjadi setelah mereka mencoba mencabut lidi tersebut? Wah, ternyata mereka tidak bisa mencabutnya. Lalu segera orang kerdil nan ajaib itu mencabut dengan gampangnya lidi yang telah ditancapkannya tersebut. Kemudian setelah dicabut, tempat tersebut menyemburkan air yang besar sekali, sampai menyebabkan hancur dan tenggelamnya desa Tlaga Sakti tersebut. Semua masyarakat Tlaga Sakti meninggal tersapu ombak dan rumah mereka juga tenggelam. Kecuali mereka yang ditugaskan keluar memberi teman mereka daging ular yang masih hidup.